Puisi

Puisi cinta, senandung ungkaPan hati dari Penulisnya dari rasa bahagia, sedih, bangga serta ketululusan dalam melihat realita kehiduPan disekitarnya.

Tuesday, May 22, 2007

Perginya Permata Hati

Tangis haru baru saja usai
Saat hadir permata kecil
Terlupakan perih hati hadapi persoalan
Tak terasakan lagi lunglai raga beradu nyawa

Dunia seolah berseri
Bersama senyum manis di bibir mungil
Jari kaki tangannya yang kecil
Membelai lembut ibunda tersayang

Bunda memeluk dan mendekap terus tak berhenti
Tak bosan mencium wanginya surgawi
Seolah tubuh kecilnya minta selalu dilindungi
Dari terpaan debu yang menanti

Lalu ……..saat tersadar…..seperti petir menyambar !!
Tubuh mungil itu tak lagi didekapnya
Direnggut paksa dari peluknya
Saat ego orang tuanya bicara

Dia diperebutkan seperti bola
Dipisah dari bunda tercinta
Ayahnya menyelesaikan persoalan dunia
Hanya dengan tangannya bukan dengan nurani….

Nyeri dadanya tak menyusui anaknya
Pedih jiwanya kehilangan buah hatinya
Hilang semangatnya dibawa setengah raganya
Hanya air mata merindukan permatanya……


By Bunda Iseraha, 120207
Tak ada seorangpun yang dapat memutuskan “Ikatan Batin”
Ibu dan anaknya….bahkan kematian sekalipun……

0 Comments:

Post a Comment

<< Home