Perginya Permata Hati
Tangis haru baru saja usai
Saat hadir permata kecil
Terlupakan perih hati hadapi persoalan
Tak terasakan lagi lunglai raga beradu nyawa
Dunia seolah berseri
Bersama senyum manis di bibir mungil
Jari kaki tangannya yang kecil
Membelai lembut ibunda tersayang
Bunda memeluk dan mendekap terus tak berhenti
Tak bosan mencium wanginya surgawi
Seolah tubuh kecilnya minta selalu dilindungi
Dari terpaan debu yang menanti
Lalu ……..saat tersadar…..seperti petir menyambar !!
Tubuh mungil itu tak lagi didekapnya
Direnggut paksa dari peluknya
Saat ego orang tuanya bicara
Dia diperebutkan seperti bola
Dipisah dari bunda tercinta
Ayahnya menyelesaikan persoalan dunia
Hanya dengan tangannya bukan dengan nurani….
Nyeri dadanya tak menyusui anaknya
Pedih jiwanya kehilangan buah hatinya
Hilang semangatnya dibawa setengah raganya
Hanya air mata merindukan permatanya……
By Bunda Iseraha, 120207
Tak ada seorangpun yang dapat memutuskan “Ikatan Batin”
Ibu dan anaknya….bahkan kematian sekalipun……
Saat hadir permata kecil
Terlupakan perih hati hadapi persoalan
Tak terasakan lagi lunglai raga beradu nyawa
Dunia seolah berseri
Bersama senyum manis di bibir mungil
Jari kaki tangannya yang kecil
Membelai lembut ibunda tersayang
Bunda memeluk dan mendekap terus tak berhenti
Tak bosan mencium wanginya surgawi
Seolah tubuh kecilnya minta selalu dilindungi
Dari terpaan debu yang menanti
Lalu ……..saat tersadar…..seperti petir menyambar !!
Tubuh mungil itu tak lagi didekapnya
Direnggut paksa dari peluknya
Saat ego orang tuanya bicara
Dia diperebutkan seperti bola
Dipisah dari bunda tercinta
Ayahnya menyelesaikan persoalan dunia
Hanya dengan tangannya bukan dengan nurani….
Nyeri dadanya tak menyusui anaknya
Pedih jiwanya kehilangan buah hatinya
Hilang semangatnya dibawa setengah raganya
Hanya air mata merindukan permatanya……
By Bunda Iseraha, 120207
Tak ada seorangpun yang dapat memutuskan “Ikatan Batin”
Ibu dan anaknya….bahkan kematian sekalipun……
0 Comments:
Post a Comment
<< Home